HOW TO TRAIN YOUR DRAGON 2 (2014): 3D REVIEW

6/16/2014 12:12:00 AM


Menentukan pilihan untuk menyaksikan film dalam format 3D atau 2D memang masih dirasa sulit, meski pihak grup 21 telah menyetarakan harga tiket masuknya. Sebagian besar orang akan memilih format reguler dengan alasan kacamata 3D-nya yang mengganggu atau karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara format 3D dengan 2Dnya. Tapi ada juga orang-orang yang menunggu 'korban' untuk diwawancarai, apakah film tersebut layak untuk disaksikan dalam format 3D atau tidak. 
Jika anda termasuk di kategori yang ke-2, selamat, anda sudah datang di tempat yang tepat.

Note : saya TIDAK membahas isi filmnya dalam post ini.



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Cinema : Ciputra World XXI, Studio 3 (June 14, 2014)

Tiap bioskop memiliki teknisi dan kualitas studio yang berbeda-beda, sehingga pengalaman menonton saya kemungkinan juga akan berbeda apabila anda menyaksikannya di bioskop lain. Saya juga sengaja mencantumkan tanggal saya menyaksikan film tersebut, karena terkadang, pihak bioskop sempat mengadakan beragam bentuk perbaikan (upgrade software, firmware, pengaturan ulang, kalibrasi, dsb) 1-2 hari setelah film tersebut tayang perdana.

3D Technology : Dolby Digital 3D

Dolby Digital 3D adalah teknologi 3D yang digunakan oleh Cinema 21 untuk memproyeksikan film-film berformat 3D. Sedangkan Blitzmegaplex menggunakan teknologi Real-D 3D. Keduanya adalah teknologi 3D yang berbeda, sehingga otomatis, pengalaman menonton anda kemungkinan besar juga berbeda.

Shot in 3D : YES

Seluruh film animasi terbaru keluaran rumah produksi DreamWorks selalu direncanakan untuk tampil dalam format 3D. 

Brightness : 5/5
Menggunakan kacamata 3D itu ibaratnya memakai kacamata hitam ketika menonton film di bioskop. Gambar di layar otomatis akan tampak lebih gelap.
Sama seperti film-film animasi budget besar kebanyakan, tidak ada masalah dalam tingkat brightness dalam film How to Train Your Dragon 2 (HTTYD 2). Semua tampil sangat jelas, dengan kualitas warna dan kejernihan yang nyaris akurat dengan apabila anda menyaksikan film ini dalam format 2D. Ketika anda melepas kacamata 3D anda, anda akan merasa kalau gambar di layar tampak jauh lebih terang daripada biasanya. 

Depth : 5/5
Depth adalah ilusi kedalaman gambar di layar yang membuat para penonton merasa tengah menyaksikan adegan-adegan film tersebut dari balik jendela raksasa atau bahkan merasa ikut terlibat dalam adegan tersebut.


Satu kata: luar biasa. Jarang sekali ada film animasi yang berhasil memanfaatkan efek depth sehebat HTTYD 2. Semenjak adegan pembukanya, film ini sudah berbicara banyak. HTTYD 2 tidak hanya sekedar memberi efek depth yang baik dalam komposisi lansekapnya, tetapi juga membuat seluruh pengalaman menonton terasa berbeda. Anda akan merasa terlibat langsung dalam setiap adegan aksi dalam film ini dan ikut merasa terbang bersama Toothless dan Hiccup menembus awan dan melewati tebing-tebing ketika PoV-nya dipindah ke first person. Bahkan untuk mata yang tidak terlatih sekalipun, tidak sulit untuk menyadari bahwa anda tidak akan mendapatkan pengalaman menonton sehebat ini dalam format 2D.

Pop Out : 4/5
Pop Out adalah ilusi gambar yang keluar dari layar. Biasanya, efek pop out-lah yang paling dinanti-nantikan para penonton awam karena unsur hiburannya, ataupun karena persepsi mereka terhadap efek 3D adalah gambar-yang-keluar-layar. Namun, perlu dicatat bahwa pembuatan efek pop out dalam sebuah film bisa dibilang gampang-gampang susah. Dibuat berlebihan, efek pop out dapat membuat sebuah film tampak murahan. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dan perencanaan yang matang agar efek pop out yang dihasilkan tidak terkesan dipaksakan.

Efek pop-out dalam HTTYD 2 hadir cukup banyak, tetapi cenderung tidak gimmicky seperti kebanyakan film-film animasi DreamWorks lainnya. Anda masih bisa melihat sayap Toothless yang keluar menembus layar, domba-domba yang bertebangan, tebaran puing-puing, asap, efek gelembung air, dan tipuan-tipuan lainnya yang sering kita temui di film-film animasi DreamWorks. Hanya saja, efek-efek pop-out tersebut tidak akan 'menusuk mata' seperti yang anda harapkan.

Health : 5/5
Tidak semua orang tahan ketika menyaksikan film 3D. Ada yang mengalami rasa pusing dan mual seusai menonton film 3D. 

VERDICT:  EXPERIENCE IT IN 3D

Di tengah gempuran film-film blockbuster dengan efek 3D yang digarap asal-asalan, HTTYD 2 berhasil membuktikan kalau sebenarnya masih banyak potensi yang bisa dikembangkan dari teknologi 3D, dan bagaimana teknologi tersebut bisa menghadirkan pengalaman menonton yang luar biasa, yang tidak akan anda dapatkan ketika menyaksikan HTTYD 2 dalam format 2D. 

See it in 3D? No. Experience it in 3D.


You Might Also Like

0 comments

Just do it.